video kekuatan alutsista
JAKARTA - Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP)
mendorong terwujudnya kemandirian industri pertahanan Indonesia. Sebuah
road map pembinaan produk alat peralatan pertahanan keamanan
(alpahankam) pun telah dibentuk.
Ketua Bidang Ahli Teknologi dan
Ofset KKIP, Laksda TNI (Purn) Rachmad Lubis mengatakan, road map
pembinaan produk alpahankam dibagi dalam tiga fase.
"Fase
pertama, penguasaan desain 2010-2014. Fase kedua, penguasaan teknologi
2015-2019. Fase ketiga, pengembangan baru 2020-2024," kata Rachmad Lubis
di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta
Pusat, Kamis (10/11/2016).
Rachmad menjelaskan, road map
pembinaan produk alpahankam juga memuat tujuh program prioritas industri
pertahanan nasional. Dia merincikan, tujuh program prioritas tersebut
di antaranya, produksi propelan, roket, rudal, medium tank, radar, kapal
selam, dan pesawat tempur.
"Hingga 2024, kita targetkan Indonesia mampu produksi 1.200 alpahankam," ucapnya.
Diakui
Lubis, untuk memenuhi target 1.200 alpahankam, tidak sepenuhnya akan
diproduksi di dalam negeri. Penguasaan teknologi, kurangnya sumber daya
manusia, hingga bahan baku menjadi kendala utama.
Karenanya lanjut Lubis, KKIP mentargetkan 40 persen dari 1.200 alpahankam bisa dibangun secara mandiri di dalam negeri.
"Yang
40 persen itu kita yakin bisa buat. Kalau tidak bisa, minimal kita beli
ke luar negeri tapi belajar bagaimana membuat," tandasnya.
No comments:
Post a Comment